Kamis Lalu, tepatnya tanggal 15 Desember 2011 saya dan kedua teman saya mengikuti seminar akhir tahun 2011 yang diadakan Atase Kebudayaan Republik Islam Iran di Indonesia yang bekerjasama dengan Rausyan Fikr Institute yang diadakan di gedung Balai Sinta Mandala Bakti Wanita Tama Yogyakarta. Karena tempatnya bersebelahan dengan kampus saya, saya dan teman-teman berantusias sekali mengikuti acara tersebut, mumpung dekat karena kami tak punya kendaraan jika tempat itu jauh, dan kami tak segan-segan mengeluarkan uang lima belas ribu untuk melihat langsung orang Iran (Udik banget yah ckckkc), mumpung lihat langsung dan mendapat ilmu dari seminar itu.
Seminar ini bertemakan "Perempuan, Hak Asasi, dan Dunia Islam" dengan pembicara langsung dari Iran yaitu Dr. Fareshteh Ruh Afza (Pengelola program TV untuk perbandingan Hak-hak perempuan antara Islam dan Barat), Dr. Tahereh Nazari (Ketua Komite Internasional Dewan Kebudayaan Sosial Perempuan Replublik Islam Iran) dan Sayesteh Khuy (Guru dan Pengurus Divisi Perempuan Pusat Konsultasi Astan-e Qods-e Razavi Republik Islam Iran). serta Dr. Muhammad Suparja ( Penel.Iran dan Dosen Sosiologi UGM Yogyakarta). pertama kali kami bertiga memasuki podium seminar merasa senang sekali, waah banget rasanya. kebayang dong pertama kali akan bertemu orang Iran (udik banget sih dari tadi). di Jogja untuk ketemu orang bule aja bisa setiap hari apalagi orang Arab (karena ada dosen orang Arab), jujur bosen hehhe. dan yang sekarang lagi gencar-gencarnya para orang Barat lagi berseteru dengan Iran yang isunya punya nuklir (ahh, yg benar??).
Seminar ini bertemakan "Perempuan, Hak Asasi, dan Dunia Islam" dengan pembicara langsung dari Iran yaitu Dr. Fareshteh Ruh Afza (Pengelola program TV untuk perbandingan Hak-hak perempuan antara Islam dan Barat), Dr. Tahereh Nazari (Ketua Komite Internasional Dewan Kebudayaan Sosial Perempuan Replublik Islam Iran) dan Sayesteh Khuy (Guru dan Pengurus Divisi Perempuan Pusat Konsultasi Astan-e Qods-e Razavi Republik Islam Iran). serta Dr. Muhammad Suparja ( Penel.Iran dan Dosen Sosiologi UGM Yogyakarta). pertama kali kami bertiga memasuki podium seminar merasa senang sekali, waah banget rasanya. kebayang dong pertama kali akan bertemu orang Iran (udik banget sih dari tadi). di Jogja untuk ketemu orang bule aja bisa setiap hari apalagi orang Arab (karena ada dosen orang Arab), jujur bosen hehhe. dan yang sekarang lagi gencar-gencarnya para orang Barat lagi berseteru dengan Iran yang isunya punya nuklir (ahh, yg benar??).
Ok, kita kembali ke topik. sekarang di Iran telah terjadi Revolusi yang membuat Iran terlihat sangat hebat di mata orang barat. terlebih lagi para wanita Iran yang berhasil dalam segala bidang, seperti yang tertera pada tema yang telah sebutkan diatas, tiga wanita Iran ini mengajak kita dalam seminar ini untuk berfikiran secara gamblang dan jangan terpengaruh dengan kata-kata "kesetaraan Gender" yang selalu jadi bahan pembicaraan kaum feminisme barat, (emang ada dengan mereka?). di mulai dengan Dr. Tehereh Nazari membuka pembicaraan bahwa seorang wanita harus bisa berfikir apa saja bisa menjadi penyebab kemunduran seorang wanita dan solusinya dari pada mengagung-agungkan kesetaran wanita dengan laki-laki.
" Karena dengan memulai mencari tahu itu, kita sebagai wanita akan lebih cepat memperbaiki diri untuk menjadi yang lebih baik, terlebih lagi buat kemaslahatan umat " ucap Tehereh Nazari. "Dan peran wanita itu sangat penting bagi kebangkitan Islam, karena wanita adalah pusat pendidikan dari masyarakat itu sendiri" sambung Sayesteh Khuy. Di dunia serba canggih dengan teknologi ini wanita seharusnya bisa meningkatkan lagi skill yang ia punya untuk kemajuan Islam khususnya, Kata Dr. Faresteh Ruh Afza tugas wanita sebenarnya adalah menjadi sosok wanita sholehah sebagai istri dan sebagai seorang Ibu bagi anak-anaknya. dari pada membuang waktu untuk menyamakan satatus derajat dengan laki-laki yang bisa mempengaruhi tugasnya yang sebenarnya,
Benar juga yah kata mereka, tugas seorang Wanita yang sebenarnya adalah menjadi Ibu dan seorang Istri yang sholehah, karena di zaman sekarang ini jarang ada wanita yang mempunyai pemikiran seperti itu karena terpedaya oleh nikmatnya Dunia, betul gak sob??.
yang pada awalnya mereka (Orang Iran) setelah revolusi besar-besaran mereka mulai bangkit untuk membenahi negara mereka, terlebih lagi pada wanitanya yang mulai diberi kebebasan untuk bekarya bersama laki-laki, untuk negara dan kemajuan Islam. sob pantas kita contoh semangat mereka loh.
Setelah mereka memaparkan semua materi, walaupun awalnya saya sedikit kurang mengerti karena mereka berbicara langsung dengan bahasa farsi (persia/iran), saya hanya bisa melongo dengerinnya (ga mutu banget sih rik..)untung saja ada penerjemahnya yang lumayan cakep (loh?? maksudnya). mas penerjemah memaparkan apa yang di bicarakan para wanita Iran ini, walaupun bahasanya sedikit gak sesuai EYD, tapi mengertilah walau dicerna otak saya sangat lama, tetapi Sayesteh Khuy memilih untuk berbicara langsung dengan Bahasa Indonesia dengan terbata-bata (kaya orang belajar ngomong Bahasa Indonesia gitu).
Ada seorang ibu-ibu yang bertanya pada tiga wanita Iran ini yang membuat saya tertarik dari pada penanya yang lain yang menanyakan fokus bahasan tentang perempuan "Kesetaraan Gender", yaitu " Mengapa Iran bisa menghasilkan wanita-wanita revolusioner yang hebat-hebat?" dan Dr.Teherah Nazari menjawab bahwa yang menyebabkan wanita-wanita Iran sebagai generasi revolusioner itu karena terinspirasi oleh Imam Khumaini salah seorang pemimpin revolusi Iran saat itu mengajak para leluhur wanita (nenek, ibu, bibi dll) untuk membiasakan budaya MEMBACA karena terinspirasi dengan ayat Al-Qur'an "IQRO' ". dibalik ayat itu tersimpan rahasia dalam menghadapi problema Iran saat itu (sebelum revolusi Iran ).
Dan dari situ para wanita Iran terinspirasi dengan perkataan beliau dan mulai bangkit serta menemukan jati diri sebagai seorang muslimah, dari situlah leluhur menanamkan idiologi tersebut kepada para wanita Iran sekarang.Dan inilah yang menjadi dsar para Ibu-ibu Iran, karena dari Ibu yang sadar akan membuat keturunan yang sadar pula, walaupun kata-katanya sedikit tapi penuh makna untuk kita cerna sob. dari setiap even yang saya ikuti kata "Membaca" tak lepas dari keberhasilan sesorang. bagaimana dengan kita para wanita Indonesia, apakah akan terus bermalas-malasan, menunggu takdir Indonesia akan runtuh, akan dijajah kembali (padahal sekarang juga dijajah walaupun tidak sadar), atau akan menunggu negara kita atau Islam rapuh dimakan masa karena wanita yang dimiliki tidak bisa menghasilkan sebuah perubahan yang lebih baik. kalau begitu ayo kita budakan membaca dimana saja dan melakukan perubahan demi kemaslahatan umat. tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam mencari ilmu, buktinya saja Dr. Faresteh saja S3 di bidang teknik mesin (hebat bukan ?ayo siapa yang mau seperti beliau)
Di akhir acara pun kami diberi kesempatan untuk berfoto-foto ria bersama ketiga wanita Iran ini, walaupun mengantri (harus dibudayakan mengantri juga loh). karena saking sibuknya wanita Iran ini melayani foto-foto ternyata ada yang minta tanda tangan juga, saya dan kedua teman saya tak mau kalah ikut minta tanda tangan mereka, sebagai kenag-kenangan bo' boro-boro bakal ketemu sama mereka iya toh? hehhe...
setelah selesai foto-ftoto (tapi kamera hape saya tidak begitu jelas T,T yang penting ada yah) kami pulang deh..
foto bareng Dr. Tahereh Nazari ^^ |
oh ya, jangan lupa budayakan MEMBACA dan melakukan PERUBAHAN dari sekarang ,Hidup Wanita Muslimah, Hidup Wanita Indonesia, saya percaya suatu hari nanti akan ada Wanita yang Hebat dan mampu membawa Islam dan negara ini kepada yang lebih baik....^^b
by erikahime,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Anda ^^