Saya Tak menyerah

Hari ini adalah hari yang sangat lelah sekali, 3 mata kuliah sekaligus diujikan pada hari yang sama, dan saya terlalu santai sekali menghadapinya, pasrah?? oh tidak, saya tetap berusaha ^^b, walaupun dengan hasil yang tidak bisa ditebak. satu persatu ujian itu saya lewati, parahnya saya masih santai saja tanpa panik,*tumben banget deh..

tapi ya Alhamdulillah bisa terlewati dengan aman, hehhe...

Sudahi Perih Ini

Bergulir tetesan bening ini terjatuh tak menentu

Dibalik awan yang cerah,

Mencari cahaya yang tersembunyi

Di balik mendungnya hati ini.

Goresan-goresan luka kecil dihati,

Oleh si belati

Tak tampak terlihat dipandang

Hingga hati itu sendiri yang berkata,

Perih dan perih..

Kumohon Sudahi perih ini

Goresan mimpiku

Biarlah ku tulis dalam hati ini

Akan niat kecilku

Biarlah ku patri dalam jiwa ini

Akan semangat yang membara

Biarlah teringat dalam fikur

Akan goresan mimpiku

 Kan kubuat,

Goresan mimpiku

Dalam sejarah kehidupan

Goresan mimpiku

Dalam sebuah  realita

Goresan mimpiku

Dalam setiap denyut nadiku

Seperti keluar dari Kandang Harimau

Nervous, yah itu yang saya rasakan pagi-pagi ini. Dan untungnya saja fikiran saya tidak kacau balau mengikuti perasaan saya yang nervous, hari ini adalah ujian al-kalam atau yang lebih dikenal orang-orang “speaking with Arabic language”. Dari awal saya dan teman-teman selalu merasakan hal yang sama yaitu suasana angker dari mata kuliah ini, jika Mid semester lalu ujiannya lewat telpon (menelpon bapak dosen), dan yang sekarang adalah face to face ma bapaknya T,T. susahkah? Tidak juga, hanya saja ketika bibir ini akan mengucapkan kata-kata terasa berat ketika berhadapan dengan si bapak.

Mengapa Bukan Diriku?

Ketika dikampus, saya mendapat kabar bahwa sertifikat ICT atau yang lebih dikenal dengan Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang diadakan Universitas saya sudah bisa diambil, di dalam hati rasanya senang, tetapi ketika saya telah melihat isi sertifikat tersebut tampak sekali guratan kekecewaan dalam hati saya, mengapa dengan nilaku? Kok bisa begini? Apa yang salah?.

Menari bersama Mimpi

Langkah demi langkah telah terpatri

Mengenggeam sejuta harapan

Utuh,

Dan berkilau dengan sinarnya

Hentakkan kaki pun teiriring dengan sangat indah

Melambai dengan selendang harapan

Misi Yahudi dan Jilbab

Dari judulnya saja mungkin kita berfikir, misi Yahudi yang bagaimana? yaitu misi "Menelanjangi Wanita Muslimah". menurut hemat saya, wanita zaman sekarang tidak menyadari bahwa telah termakan misi para Yahudi yaitu dalam mengenakan jilbab. Makin bertambahnya tahun model jilbab pun berubah-ubah seperti yang mereka kenal dengan fesion berjilbab. jika dulu wanita muslimah enggan berjilbab dan bisa dihitung keberadaannya, sekarang maraknya wanita berjilbab yang terlihat. Ada yang beristiqomah dengan mengulurkan jilbabnya hingga menutupi dada, ada juga yang memakainya hanya untuk terlihat keren di masyarakat ataupun sebuah kewajiban di tempat terntentu seperti lembaga sekolah atau universitas islam. 

Belajarlah Selagi Bisa

    Hari ini, badan saya masih terasa sakit sekali karena habis mengangkut barang-barang ke kos baru,cieee tahun baru kos baru. malam pertama dikos baru pun saya tak bisa tidur, karena belum ada kasur jadi tidur dilantai deh, mungkin lagi beradaptasi dikos baru. Hujan menangis dengan derasnya sehingga saya kesulitan untuk keluar dari kos, karena saya berniat membeli kasur dsb. udah sedikit reda saya memutuskan untuk melangkahkan kaki ke toko penjual kasur yang berada di dekat kampus, dan ternyata TUTUP. Oh My God... bagaimana ini, nanti malam saya tidur dengan apa, haruskah badan ini kedinginan dan sakit? *terlalu lebay*.