Di jaman sekarang semuanya ingin serba cepat dan mudah, ditambah dengan adanya
berbagai permasalahan hidup yang semakin rumit, apalagi ditengah banyaknya
rutinitas dan kesibukan yang ada manusia membuat sebuah jalur instan , yang menjadi
laris manis untuk dinikmati oleh orang-orang saat ini. Di dunia ini ada yang
kuat dan ada yang lemah, hal tersebut juga termasuk dalam diri kita, apakah
kita ini orang yang kuat? Atau lemah? Maksud dari kuat atau lemah disini adalah
kemampuan kita untuk bisa bertahan dalam sebuah proses yang sedang kita jalani.
If you strong you will be winner, and if you weak, you will be loser in your
life (Jika kamu kuat, maka kamu adalah seorang pemenang, dan apabila kamu lemah
kamu adalah seorang pecundang dalam kehidupanmu).
Proses, dalam segala formasinya pada akhirnya
menjadi sebuah kesenangan yang akan kita nikmati setiap hari. saya berani
pastikan kita adalah orang yang akan menikmati proses lebih maksimal dari pada
hasil akhir itu sendiri. Kenapa? karena tujuan akhir kini bukanlah akhir dari
segala-galanya. Proses yang kita hadapi menuju hasil akhir, apapun bentuknya,
baik menggembirakan maupun tidak menggembirakan tetaplah sebuah pengalaman yang
kita tidak ingin lewatkan.
Hasil akhir bukanlah hal yang lebih penting
daripada proses. Proses bagaimanapun juga adalah mata rantai penting untuk
mencapai tujuan dan hasil akhir itu. Ketika kita sudah mencapai hasil akhir
dari sebuah proses, bukan berarti segalanya kini selesai. Pada dasarnya ini
adalah awal dari sebuah proses yang baru. Proses bagaimanapun caranya harus
kita jalani dan nikmati. Sekarang semua di tuntut serba cepat dan instan,
karena waktu adalah uang sehingga seringkali kita melupakan yang namanya
proses. Suatu kata sederhana tetapi penuh arti. Belajar tidak akan pernah
bermakna tanpa suatu proses, karena belajar yang baik adalah bagaimana proses
mencapai kebenaran, bukan hasil akhir yang benar yang kita dapatkan. Karena sebenarnya
hakikat hidup adalah proses. Dari yang tidak ada menjadi ada.Dari yang tidak
bisa menjadi bisa.Dan seterusnya.Alangkah kelirunya bila ada orang yang
menafikkan hal ini.Sebab, apapun yang dia lakukan adalah proses itu sendiri.
Lantas,apa jadinya jikalau ada orang yang mencoba
mendapatkan sesuatu tapi tidak menghendaki adanya proses? Atau menghendaki
mempersingkat sebuah proses yang sebenarnya tidak boleh dipersingkat? Coba kita
perhatikan kupu-kupu, Dari ulat yang menjadi kepompong. Kemudian menjadi
kupu-kupu. Semua adalah proses yang dijalani nya sendiri yang sifatnya
berurutan dan harus tuntas. Segenap proses itu berakhir dengan keluarnya
kupu-kupu dari kepompong.Tapi proses yang terakhir inilah yang paling penting. Ketika
kita mencoba mengeluarkan kupu-kupu itu dari kepompongnya, ia bisa saja mati
ataupun menjadi kupu-kupu yang sangat indah. Semua itu mempunyai rahasia dan
hikmah, yang bisa kita ungkap dengan cara berfikir dan merenunginya. dengan
melalui proses, akan dihasilkan sebuah kekuatan. Kekuatan yang didapatkan
melalui tahap demi tahap. Kekuatan yang didapatkan melalui proses pasti lebih
permanen bila dibandingkan dengan yang didapatkan secara instan.Dengan melalui
proses, kita juga dapat belajar. Sama seperti kekuatan, hasil belajar yang
didapatkan dengan proses pasti lebih permanen bila dibandingkan dengan cara
instan. Right?
Sebagai contoh kasus, karena saya seorang
mahasiswa, yaitu ketika masa-masa ujian semester tiba. Disitulah “keimanan” kita
sedang diuji, sejauh mana kita menguasai materi perkuliahan yang telah
diajarkan oleh dosen. Bagi orang yang mengabaikan sebuah proses dan hanya
berorientasi pada hasil akhir sudah terlihat bagaimana kelakuannya. Mencontek
adalah salah satu solusi brilian bagi mereka yang lemah dalam sebuah proses,
apapun mereka lakukan untuk membuat contekan dengan sedemikian rupa supaya
tidak tampak. Bagi orang yang mementingkan sebuah proses, maka dia akan selalu
menjalani proses tersebut dengan baik. dan dengan didorong oleh kesadaran dalam
diri sendiri akan buruknya dampak yang dihasilkan oleh tindakan mencontek
sebagai hasil dari budaya instan, maka apapun hasil yang diperoleh dari ujian
tidak akan dipermasalahkan yang penting esensi dari materi yang diajarkan sudah
dia dapat. Nilai itu hanyalah bonus dari sebuah proses.
Memang terkadang dunia ini tidak adil, orang
yang sukses dengan budaya instan akan selalu dihujani dengan berbagai macam
pujian atau sanjungan. Tapi itu hanyalah pujian semu, dia telah melakukan
sebuah kebohongan yang sangat besar dan dia tidak mendapatkan apa yang telah
dia pelajari. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang mementingkan proses
daripada hasil akhir. Bahwa kebanyakan dari orang Indonesia beranggapan untuk
mendapatkan segala sesuatu dengan cara praktis dan instan. Tak luput juga
dengan cara mereka mencari nafkah dan penghidupan. Tidak banyak dari mereka
yang memilih untuk melakukan pekerjaan yang praktis dan menghasilkan uang
banyak, termasuk korupsi dinegara kita
sendiri salah satunya. Naudzubillahimindzalik.
Nah,kalau sudah seperti itu, dapat kita disimpulkan
bahwa proses sangatlah penting.Oleh sebab itu,harus dijalankan walaupun kadang
terasa berat. Jangan ditinggalkan kalau ingin mendapatkan hasilnya. Semoga
dengan itu, kita bisa menjadi pribadi yang tangguh dan bijaksana.
By: Erika Hime~
sip banget nih....^_^
BalasHapusya, proses itu harus dijalani dengan sebaik mungkin.
salam ukhuwah...
yup terimakasih ^_^ salam ukhuwah
Hapus