Hufh…
saya kehilangan KRS (Kartu Rencana Studi), kecerobohan saya ikut andil dalam
kehilangan tersebut. Rencananya setelah minta stempel KRS mau saya copy, tetapi
taka da entah dimana, kejadiannya hari Jum’at lalu tepatnya tanggal 4 November.
Hari itu saya hanya ada satu mata kuliah yaitu Nahwu, sebelum berangkat saya
dan teman-teman menyinggahkan diri ke TU untuk minta stempel KRS, lalu KRS
tersebut saya pegang hingga masuk kelas, sesampai dikelas saya selipkan kedalam
buku nahwu dan saya tinggal berdiskusi dengan kelompok yang presentasi. Setelah
itu…. Tak ada yang tau.
Saya pulang dengan riangnya dengan sii biru menuju kos, saya pun tak melakukan kegiatan apa-apa selain mandi, makan dan sholat saat itu. Tak ada kepikiran sama sekali saat itu KRS saya tak ada, saya hanya mengeluarkan buku-buku dan berhambur disamping rak. Keesokan harinya ketika saya ingin mengerjakan tugas Ilmu Pendidikan, ketika akan mencantumkan nama dosennya saya mulai mencari KRS saya (lupa nama dosennya heheh). Dan ternyata KRS itu telah lenyap dan tak berada di dalam buku nahwu saya.. oh my god, bagaimana ini?? Darah rendahku kumat (apa hubungannya???).
Tas
yang biasa saya gunakan untuk kuliah telah digeledah dan hasilnya nihil, taka
da apa-apa. Lalu semua teman yang saya ingat duduk didekat saya ketika kuliah
berlangsung saya sms apakah terbawa oleh mereka atau tidak, mereka pun
jawabanya juga nihil. Lalu bergegas deh ke kampus dengan si biru dengan
terburu-buru berharap pak clening servis menemukannya. Saya juga berusaha
mencari dikelas tersebut tetapi hasilnya juga sama taka da, begitu juga dengan
laporan bapka cleaning servis, tidaaaaaaakkkk…….
Sungguh
wajah saya pucat (itu kata teman yang saya temui saat mencari KRS), harus
kemana aku mencarinya, sedangan hari selasanya ada UTS, dan wajib membawa KRS
kalau tidak ada, tidak boleh ujian, ya Allah tolong saya disini. Semua teman
menyarankan agar saya mencari kembali dikamar saya, dan hasilnya pun tetap
sama. Hingga hari idul adha pun saya tak menemukannya, tiap malam saya hanya
memikirkan terakhir kali di mana KRS itu berada, saya hanya bisa mengingat
sampai saya menyelinapkannya didalam buku nahwu, saya ceroboh banget dan pelupa
(Jangan ditiru yaa…).
Hari
senin pun tiba, hati yang makin deg-deg bahwa ujian akan tiba, bukan karena
ujiannya tapi karena KRS belum ditemukan, lalu nasibku bagaimana. Kalaupun diurus
ulang juga tidak sempat karena harus mengurus ke kantor polisi, saya hanya
punya waktu sehari saja. T_T. dalam hati terbesit untuk menipu, membuat KRS
sendiri dan diprint. Awalnya saya lakukan tapi saya pesimis dan takut melakukan
pekerjaan tidak halal niat itu pun saya urungkan. (hasil yang saya buat pun tak
sama ). Dan teman sekos saya pulang dan saya mengadu padanya tentang masalah
saya, ia bersedia menemani saya pergi ke kampus tepatnya ke fakultas saya,
fakulatas Tarbiyah. Disana saya pura-pura bertanya pada bapak di Tu jurusan
saya apakah ada KRS yang tertinggal, dan hasilnya juga taka da. Tapi bapaknya
curiga bahwa KRS tersebut hilang dan saya di suruh menghadap TU Fakultas, dan
saya bertemu bapak PD I dan lapor KRS saya hilang, lalu bapaknya menyuruh saya
menghadap PD III, setelah menghadap saya disuruh kembali ke PD I (capek cuy…
dioper-oper).
Bapak
PD III bilang saya buat surat pernyataan KRS hilang dan memohon KRS yang baru,
dan Alhamdulillah tidak mengurus ke kepolisian (sepertinya bapak PD III kasihan
dengan wajah saya yang mau menangis). Saya pun bolak-balik ke rental untuk
membuatnya dan akhirnya surat tersebut diberikan kepada TU jurusan untuk
mendapatkan print-out yang baru, sesampainya disana saya kena marah deh ma
bapak TU-nya, “Belum ujian saja sudah hilang”. (saya hanya bisa menahan muka
malu).
Alhamdulillah
hati saya bersorak KRS-nya pun jadi, dan saya bisa ikut ujian dengan tenang,
teapi ketika keesokan harinya saya akan ujian ada salah satu teman saya
memberikan kertas bewarna kuning kepada saya, dan ternyata itu adalah KRS saya
yang hilang, ya ampuun…. “ Rika aku ga tau nomer mu, aku nemuin pas mau pulang”
. apaaaaaaaa???? Capek-capek aku ngurus ternyata ada yang mungut ne KRS, dalam
hati sempat jengekel, kok dia ga berusaha cari nomerku, padahal aku kalang
kabut memikirkannya, sedangkan teman-temanya tau nomerku, tapi ya sudahlah,
jadikan itu sebagai pengalaman dan diambil hikmahnya, iya kan?? Lain kali saya
berusaha lebih teliti lagi dan tidak pikun lagi deh, namanya juga manusia juga
bisa khilaf hehhe (ngeles deh..). oke selamat menempuh UTS semoga berhasil,
Allahu Akbar!!! ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Anda ^^