Berbicara
tentang belajar bahasa Arab, bahasa Arab itu sendiri merupakan salah satu
bahasa asing (foreign language) di Indonesia yang menempati peringkat kedua
setelah bahasa Inggris. Bahasa ini menjadi bahasa resmi bagi Negara Asia
khususnya dikawasan timur tengah. Di Indonesia sebenarnya menjadi potensi besar
bagi bahasa Arab menjadi bahasa asing yang popular, tetapi realitanya harus
diakui bahasa Arab hanya menjadi bahasa orang tertentu saja. Maksudnya, bahasa
Arab hanya digunakan hanya dikalangan pondok pesantren bahkan di
sekolah-sekolah yang berada dibawah naungan kementrian agama seperti tsanawiyah
dan aliyah saja jarang menggunakan bahasa arab sebagai alat komunikasi.
Mengapa
demikian? Karena pembelajaran bahasa Arab di Indonesia “Gagal” dalam
pelaksanaannya. Lalu dimana letak kesalahanya? Haruskah kita mengulangi lagi kegagalan
tersebut? Jika kita perhatikan banyak orang termasuk peserta didik menganggap
bahasa arab adalah bahasa yang sangat rumit dan terkesan angker,bahasa Arab itu
sendiri seolah-olah bersifat sakral, jika salah sedikit akan berdosa krena
termasuk bahasa agama, bukan begitu?. Bahasa Arab kalah pamor dengan bahasa
asing lainnya seperti Jepang, Korea, Mandarin dan Jerman. Dan yang terpenting
adalah problem keprofesionalisme guru bahasa Arab itu sendiri.
Tentu
akan timbul beberapa pertanyaan dalam benak kita. Bagaimana proses pembelajaran
yang selama ini berlangsung? Dan bagaimana pula action ‘sang guru’ kita saat di
kelas? Keberadaan guru dalam suatu proses pembelajaran sesungguhnya memiliki
peran dan kedudukan yang sangat penting. Dr. George Lozanov, seorang peneliti
pendidikan dan tokoh Metode Pembelajaran Cepat dari Bulgaria berujar,” Pengaruh
guru sangat jelas dalam kesuksesan siswa” (Lozanov : 1980). Pendapat yang
hampir senada dikemukakan oleh pencetus Metode Belajar Quching (quantum
teaching), Bobbi de Porter (2002) yang berpendapat bahawa guru itu sebagai
penggubah keberhasilan belajar siswa.
Pemahaman
di atas bukan berarti guru sebagai sosok segala-galanya dan amat mendominasi.
Siswa tetap diperlakukan sebagai subjek belajar yang memiliki kedudukan penting
dalam proses pembelajaran. Guru harus mampu dan mau melihat jauh kedepan dalam
menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi oleh sektor pendidikan sebagai suatu
sistem.
Bahwa
selain faktor-faktor pengetahuan, kecakapan, keterampilan dan tanggap terhadap
ide pembaharuan serta wawasan yang lebih luas sesuai dengan keprofesiannya,
pada diri guru sebenarnya masih memerlukan persyaratan khusus yang bersifat
mental. Persyaratan khusus ini adalah fakor yang menyebabkan seseorang itu
merasa senang, karena merasa terpanggil hati nuraninya untuk menjadi seorang
pendidik/guru. Oleh Waterink, faktor khusus itu disebut dengan istilah rouping
atau ” panggilan hati nurani”. Pepatah Arab pun juga mengatakan : Metode itu
lebih penting daripada sebuah materi, dan guru itu lebih penting daripada
sebuah metode, tetapi hati seorang guru jauh lebih penting dari seorang guru.
Dan “hati nurani seorang guru” inilah yang merupakan dasar bagi seorang guru
untuk melakukan kegiatannya, karena hati menunjukkan keikhlasannya.
Profesionalisme
dalam pendidikan perlu dimaknai he does his job well. Artinya, guru
haruslah orang yang memiliki insting pendidik, paling tidak mengerti dan
memahami peserta didik. Kompetensi profesional guru menjadi faktor yang sangat
menunjang peningkatan kualitas belajar siswa. Salah satu tugas guru adalah
mengajar. Setiap guru memiliki kompetensi mengajar. Tetapi mengajar yang
bagaimana? Dalam life long learning “educator are guide to source of knowledge”
yaitu guru sebagai pendidik yang dapat membimbing peserta didik dalam mencari
sumber pengetahuan tersebut. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan termasuk pembelajaran bahasa
Arab di Indonesia tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa
didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas.
By Erika Hime ^^
Haloo erika san....kunjungan perdana nih ^_____^
BalasHapusWah hebat yah, bisa bhs arab dan bhs jepang juga :D
Oh iya, jika berkenan follow balik ke blog ku yah :)
halo juga ^^
BalasHapusheheh iya lumayan soalnya dulu SMA jurusan bahasa belajarnya itu.
oke nanti saya follow ^^
lam kenal juga,