Hari
ini adalah hari besar untuk seluruh umat muslim se-dunia, yah hari yang sangat
ditunggu-tunggu oleh banyak orang karena dihari yang special ini bisa makan
daging, kecuali saya T_T. Ini adalah idul adha kedua saya tak bisa berkumpul
bersama keluarga di Samarinda,mau bagaimana lagi kami sebagai mahasiswa hanya
di beri libur sehari dan esoknya harus menempuh ujian mid semester ganjil (yang
sabar ya rika pasti ada hikmahnya….).
Jika dulu idul adha pertama di tanah perantauan saya sendiri, tak makan daging dan tak bersama keluarga. Dan ketika itu sedang pasca erupsi merapi di Jogja, bukan karena tak bisa makan enak hanya saja semua warung pada tutup dan tak bisa beli makanan (sungguh laper sekali perut saya T,T). hal itu pun terulang di idul adha yang sekarang, ku menyelusuri jalanan sekitar rel kereta api dibelakang kampus dan kos saya, taka da satupun warung ataupun angkringan yang buka, sebenarnya saya sedang mengidamkan ayam goreng dengan sambal lalapan yang pedas. Dan di pojok sana saya melihat sebuah toko yang buka dan itu adalah indomaret (baca:swalayan), daripada mati kelaparan (ga begitu juga kale…)
saya
pun masuk ke dalam indomaret dan mata saya tertuju pada deretan makanan yang
sangat instant dan bisa menahan rasa lapar saya,dan harganya pun tertera sangat
jelas di depan saya, harganya yang berbeda-beda sesuai dengan jenisnya dari
yang besar, kecil, gepeng, keriting, plastic ataupun yang ada wadahnya
(emangnya apaan siih ya… ??). makanan tersebut sangat popular bagi mahasiswa
yang kurang makan termasuk saya, jreeng…jreeng… itu adalah mi instan dengan
macam-macam merek.
Dan
saya putuskan untuk membeli mi instant dengan berlabel “Mi Ramen Super Jumbo”,
membayangkannya saja saya sudah kenyang, bagaimana jika saya makan. Setelah tiba
di kos saya bergegas memasaknya dan tak sabar untuk mengisinya kedalam perut
saya, Alhamdulillah penadaratan mi instant tersebut berjalan mulus kedalam
perut saya, dan sukses saya kekenyangan. Jika idul adha yang pertama saya dapat
makanan dari bu kos karena sendirian di kos dan penghuni yang lain pada pulang
(kasihan sekali nasibmu rik ckckck….). sengaja ku tak menghubungi keluarga saya
via telpon, saya takut mendengar seseorang disebrang pulau jawa ini akan
menangis karena saya tak ikut serta makan daging yang disuguhkan keluarga saya,
yah dialah mama saya (sebenarnya saya tak suka daging :P). dan untuk idul adha
saya yang selanjutnya, saya akan bersiap-siap mempunbyai persediaan makanan
agar tidak kelaparan lagi hehehhe….
Mama
jangan sedih ya, anakmu disini baik-baik saja dan makan yang teratur,^^
Yogyakarta, 6 November 2011
Walah neng2... Kok ga silaturahim ke sini aja :)
BalasHapusKasian denger ceritanya
hehe.. wah ga tau mba soalnya, kalo tau sy silaturahim kesitu ^^
BalasHapusduh jadi malu,
Kapan2 Silaturahim Ke Solo ya... Dah pernah ke Solo blm?
BalasHapusiya mba insyaallah.. ^^ blum, cma lewat aja di solo. pas mw naik bus kete4 nenek di magetan
BalasHapus