Hari yang Menegangkan (- -)’

Selasa, 15 November adalah hari yang menegangkan dalam mingu-mingu yang telah kulewati dari awal UTS, kenapa hayo…?? Karena hari ini adalah ujian al-kalam (Berbicara). Ujiannya tidak dikelas, tapi via telpon. Kita harus menelpon dosen penguji terlebih dahulu, dan nomenya sibuk terus ih.. jadi sedikit grogi juga. Matakuliah ini mengandalkan speaking saja, tapi auranya itu loh buat kami semua jadi senam jantung, saya, dan dua kawan saya mengungsi di kos saya untuk ujian bareng, sebenarnya saya juga menebeng (baca:meminjam)nomer teman saya karena lebih murah untuk menghubungi bapak dosen hehehe.

Dari hari sebelumnya saya dan yang lain sampai bergadang membuat bahan untuk dipresentasikan dalam uian, tapi hal itu hanya keluar tiga puluh persen saja, diluar dugaan bapaknya menanyai saya “aina ji’ti?” (kamu berasal dari mana), pertanyaan itu pun saya lancer menjawab, yang kedua ini yang membuat saya agak panik sih, dosen : “kaifa tadzhabin minal yugya ila samarinda?” (bagaimana kamu pergi dari Yogyakarta ke Samarinda). Wah keringat dingin mengucur dari dahi saya, diceritakan dong namanya. Saya pun bercerita saja sekenanya, mungkin bapaknya geleng-geleng karena saya ceritanya sedikit tidak nyambung dan muter-muter gitu. Dan pertanyaan selanjutnya berhasil saya jawab.

Sekarang giliran kawan saya yang ujian, karena handphonenya di loudspeaker kami yang berada dikamar dengar semua, aaaaa~ enak sekali pertanyaannya, hanya di Tanya asal, Tanya kosa kata sektar kampus dan dibuat jumlah (kalimat). Padahal tadi saya hanya tiga pertanyaan tapi tak maksimal menjawab. Tapi, tak apalah rasanya lega sekali hihihihi :P.

saya sangat berterimakasih kepada teman satu kos saya yang sama jurusan tapi sudah ujian terlebih dahulu, kalau tidak dia saya bingung dan panic saat menjawab soalnya tadi. Makasih ya Hany…^^

setelah semua selesai ujian, kami bertiga merasa lega dihati, tapi leganya masih menggantung banget… kan belum tau hasilnya heheh. Tapi untuk menghilangkan kekawatiran kami bertiga, salah satu kawan saya mengusulkan makan ice cream, padahal lagi gerimis loh. Saya pun mengeluarkan uang dari dompet untuk ikut bepartisipasi, mereka berdua langsung bergegas ke Indomaret (baca:swalayan). Sesampai di kos kami makan dengan nikamatnya, ada yang mau???

Syukurlah hari ini kami bisa melewatinya walaupun tidak maksimal, yang pentingkan sudah berikhtyar,iya kan? Hasilnya cuma Allah yang tahu, ya semoga saja memuaskan, dan tidak mengulang. Allahumma aamin, dan sekarang kami melanjutkan belajar untuk ujian besok hari ada tiga mata kuliah bo’ fighting, insyaallah kami bisa…^^