Sudah
tiga minggu ini kami tak melihat sosoknya lagi di kampus. Rasa rindu muncul di
benak kami ketika menmbicarakan ketidakhadirannya, terlebih aku. Keakraban itu
baru saja muncul diantara kami, tapi waktu yang berkata lain. Aku ingat sekali
hari itu adalah minggu kedua aku dan kawan-kawan kuliah disemester tiga, dan
seperti biasanya kawan-kawanku istarahat di kosku, karena kosku yang paling
dekat dengan kampus.
Aku yang baru saja balik dari kampungku di Samarinda, tentu
saja membawa oleh-oleh walaupun sedikit. Oleh-oleh tersebut ku makan dengan
mereka di kamar, terlintas dibenak kami semua merencanakan jalan-jalan
melepaskan lelah. Karena kami semua mendapat jadwal yang hamper bersamaan yaitu
kuliah dalam tiga hari berturut-turu pagi hingga sore, gak kebayang capainya
yah..
Tujuan
kami yang pertama adalah ke Paris (Parang Tritis), karena sebagian dari kami
punya kendaraan yaitu sepeda motor. Berhubung salah satu kawan kami harus
pulang lagi kerumahnya di Madiun, jadi rencana yang telah diharapkan terpaksa
dibatalkan, dan semoga bias kesana dilain waktu.
Setiap
ada jeda di kampus untuk menunggu kuliah selanjutnya, seperti biasanya kosku
menjadi sasaran empuk untuk istirahat. Dan hari itu sebuah kenyataan yang tak
mungkin dipungkiri, salah satu kawanku yang berasal dari Pemalang menerima
telpon dari sanak keluarganya, bahwa sekarang ayahandanya dilarikan keruang
ICU, dan seketika air matanya pun jatuh di wajahnya yang memerah. Yang pada
awalnya tadi kami semua sedang tertawa ria, bernarsis ria dikamar.
Sebelumnya
dia juga bercerita,ayahandanya sudah sejak lama sakit tapi baru pergi kerumah
sakit semenjak setelah lebaran. Aku dan kawan-kawan membujuknya untuk pulang
kerumah melihat keadaan ayahnya. Kami disini hanya bias mendoakannya semoga
keadaan beliau baik-baik saja dan cepat sembuh. Dan hari itu juga kami semua
melihat sosoknya untuk terakhir kalinya.
Keesokan
harinya, salah satu kawanku yang dekat dengannya mengatakan ayahnya meninggal
tengah malam tadi, innalillahi wa inna ilaihi roji’un, begitu cepatnya kematian
itu datang, bagaimana keadaannya sekarang? Kami semua tak tau. Kematian tidak
tau kapan datangnya, dan itu sangat misterius sekali. Aku pun jadi teringat
Ayahku yang ada di rumah yang sedang bekerja keras, aku berharap beliau semoga
baik-baik saja dan selalu dalam lindungan-Nya.
Hari-hari
pun kami jalani tanpa melihat sosoknya di kampus, kami berusaha menghubunginya
melalui via sms, tetapi jawaban yang kami terima sama yaitu dia ingin menjaga
ibunya yang berada di rumah sendiri, ketika kami bertanya tentang kuliah yang
di tinggalkannya, dia hanya menjawab mau istirahat sementara.
Rasanya
di kampus sangat berbeda tanpa kehadirannya,
Sungguh
kami semua disini merindukannya
Sungguh
kami semua disini ingin berkumpul lagi dengannya.
Semoga
kau di beri kelapangan oleh-Nya
Kawan
kami menunggu mu disini
Karena
kami semua yang ada disini sangat menyayangimu.
Cepatlah
kembali kawan……
By
erikahime@Yogyakarta, 20 Oktober 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Anda ^^