Dawet
ayu, jika sudah mendengar namanya saja membuat tenggorokan kita sensitive,
ingin cepat-cepat meminumnya, apalagi dengan keadaan cuaca yang yang mendukung
alias “very hot”, tambah segar saja karena membasahi tenggorokan yang
mongering. Kita cerita dulu yah kawan, awalnya mula sepulang dari kampus
niatnya aku ingin meminjam manga, atau sebut saja comic jepang. Dengan penuh
perjuangan aku mengendarai sii biru (sepeda kesayanganku) untuk menuju
kepenyewaan comic, karena tempatnya sangat jauh dari kos, aku mengusahakan
untuk pergi kesana sebelum sore menjelang. Rasanya tanpa comic aku gak hidup
deh,statement yang extra lebay yah.
Jika lagi pusing atau jenuh dengan
kuliah biasanya aku sempatkan untuk membaca comic, novel atau menonton film,
berhubung tidak ada film baru aku berniat meminjam comic. Layaknya seperti
pembalap aku mengayuh sepeda dengan kecepatan valentine rossi agar cepat sampai,
di pinggir jalan banyak terlihat penjual dawet ayu. Ingin rasanya mampir
sebentar tapi sedang terburu waktu, setelah sampai disana hatiku kecewa karena
tempat penyewaan comicnya tutup. Daripada aku pulang ke kos dengan hati kecewa,
aku mampir ketempat penjual dawet ayu.
Minuman yang asli dari suku ngapak
ini subhanallah luar biasa sekali segarnya, walaupun hanya terbuat dari santan,
cendol dan gula merah kenikmatan saat meminumnya membuat rasa dahaga yang sejak
tadi ku tahan hilang seketika. Apalagi meminumnya di bawah pohon yang rindang,
dan suasananya terasa adem dengan ditemani semilir angin, rugi kalau tidak
mencobanya.
Daripada minum dawet dengan
terburu-buru aku mengamati keadaan sekitar, karena lokasinya pas sekali dengan
banyak pohon disekitar dan gedung pusat kereta api (aku tak tau nama
lengkapnya), gedungnya terlihat sudah tua dan kuno banget. Alhasil aku banyak
membidik objek-objek yang menurutku bagus untuk dipandang mata. Lain kali aku
akan kesana lagi ^^
By erikahime@Yogyakarta,24 Oktober
2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Anda ^^