Pages

topbella

Sabtu, 13 Agustus 2016

Lagi-lagi Umar Bakri Dipukuli



Baru beberapa waktu yang lalu kita melihat berita seorang guru yang dimasukkan ke dalam penjara lantaran mencubit siswanya karena tidak mematuhi perintah gurunya untuk shalat dhuha berjama’ah. Dan sekarang bukan di masukkan ke dalam penjara tapi dipukul hingga tulang hidung beliau patah dan baju bewarna putih yang beliau kenakan  bersimbah darah. Kalau sudah begini siapa yang salah?

Apakah sekarang zamannya guru untuk dipukuli atau dipenjarakan?
Dari informasi yang kita dapat beliau dipukul oleh wali murid karena laporan anaknya yang mengatakan telah dipukuli oleh gurunya. Zaman dulu kita sekolah kalau melapor kepada orang tua akan di tambah dipukul oleh orang tua dirumah, tapi kita tidak bisa menyamakan zaman kita sekolah dengan zaman anak sekarang yang serba canggih karena globalisasi. Niat orang tua menyekolahkan anaknya agar anaknya belajar dengan baik disekolah mendapat ilmu, diantar dengan keadaan yang baik begitu juga dipulangkan ke rumah dengan keadaan yang baik pula. Niat orang tua tidaklah salah apalagi saat ini anak dilindungi oleh HAM jadi tidak akan sekeras zaman dulu yang bisa dipukul dengan rotan di kelas sampai tangan memerah. (sedikit nostalgia di zaman saya sekolah)
Begitu juga dengan tugas guru mendidik dan memberikan ilmu yang ada pada dirinya kepada siswa dengan kasih sayang. Guru killer pasti ada ya di sekolah, karena itu bumbu-bumbu penyedap di sekolah karena kalau gurunya baik semua pasti hambar seperti sayur tanpa garam. Karena profesi saya juga sebagai guru saya ingin memposisikan berada dikeduanya,  ditegah-tengah tidak memihak sebelah. Sebenarnya pendidikan itu yang mempunyai peran besar orang tua atau guru? Tentunya jika di jawab dengan adil ya kedua-duanya. Kenapa?
Karena semua peran saling berhubungan, di rumah orang tua mendidik anak sebaik-baiknya dan disekolah juga guru menjalankan perannya mendidik. Saya paham orang tua mana yang mau anaknya dipukul, dicubit dsb oleh gurunya sedangkan di rumah tidak pernah seperti itu. Tapi, apakah bapak dan Ibu tahu? Sikap siswa dirumah dan di sekolah itu bisa berbeda? Belum tentu sikap di depan orang tua sama halnya terhadap guru di sekolah, walaupun tidak semua tapi rata-rata seperti itu. Mereka menjadi anak baik di rumah dan menjadi nakal di sekolah , karena sekolah menjadi tempat pelampiasan karena masalah di rumah. Karena saya pernah menjadi siswa dan merasa seperti itu begitu juga dengan teman-teman saya yang lain jadi saya paham jika mereka membuat ulah di sekolah dan membuat guru ingin memukul ataupun mencubit karena saking geramnya.
Lantas apa yang harus kita lakukan sebagai orang yang sudah dianggap dewasa dalam menyikapi masalah seperti ini?
Tentunya harus menumbuhkan saling percaya antara guru dan orang tua selaku wali murid, kita percaya guru akan berusaha yang terbaik untuk anak didiknya. Kemudian jika ada masalah seperti itu terjadi lagi sebagai orang tua sebaiknya tabayun (Konfirmasi) terlebih dahulu kepada guru, apa yang terjadi dan apa alasannya memukul atau mencubit siswa. Jangan hanya mendengar salah satu pihak yaitu anak, lantaran anak mengadu dengan dengan muka memelas dan tersakiti karena dipukul gurunya, orang tua langsung memenjarakan atau memukul hingga tulang hidung gurunya patah. Yang rugi siapa hayo?  
Hati-hati pak kuwalat dengan guru! karma berlaku
Kuwalat atau tidak kuwalat tentunya jika menyakiti orang dan orang yang tersakiti (terdzolimi) oleh kita doanya cepat dikabulkan oleh Allah. Kuwalat dan karma itu hanya kata orang karena agama kita tidak mengajarkan kata-kata seperti itu. J dan karena arus informasi yang semakin lancar berita bisa dibaca dimana saja, anak bapak-ibu di bully oleh netizen karena kelakuannya. Fotonya di share di dunia maya dan menjadi topic perbincangan yang sangat panas, bisa terkenal mendadak. Apakah tidak kasihan karena emosi sesaat saja tapi dampaknya anak yang menanggung?
 Dan sebagai guru lebih ekstra hati-hati lagi menghadapi anak yang seperti itu, anak sekarang mungkin tidak bisa disamakan dengan anak zaman dulu cara mendidiknya. Guru zaman sekarang selain harus banyak wawasan juga harus banyak taktik menghadapi anak-anak. Banyak alternatif lain dalam menghukum siswa yang tidak menurut atau bermasalah.
Semoga kedepannya hal yang seperti ini tidak terjadi lagi, jangan sampai termakan emosi sesaat yang akan berdampak buruk secara berkelanjutan. Sebagai orang dewasa kita harus mencontohkan hal-hal yang baik kepada anak-anak. Sekian
Salam,

Erikahim3~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Jejak Anda ^^

About Me