Membuka lembaran satu persatu
Tanpa henti, dan terhenti jika di hentikan
Merasuk kalbu yang paling dalam
Saat ku coba mengucapkannya pelan-pelan
Hujan gerimis menambah kesyahduan khidmatku saat membacanya
Lagi dan lagi tak mau berhenti
Tanpa kita ketahui,
Ia telah memandang kita lama-lama dari balik tirai langit-Nya
Dan merantaiku dengan kebesaran-Nya
Ia bahagia, karena yang telah diturunkan-Nya dari Lauhul mahfudz,
Tak sia – sia ku baca dengan penuh mengharap rido-Nya
Samarinda,19 Februari 2010
Jumat, 23 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Anda ^^