Pujian adalah salah
satu pola interaksi yang hampir selalu terjadi di dalam kehidupan kita, siapa
yang tidak mengenal pujian? Tentunya tak seorang pun yang tidak mengenal
pujian. Ketika dipuji tidak kita pungkiri bahwa hati kita akan merasa senang
dan bahagia. Iya kan? Pujian bagaikan air menyegarkan di
padang gersang dan juga sebagai madu yang memberikan kesegaran pada tubuh kita
yang sedang dalam kelesuan. Lesu? Apa hubngannya ya?
Pujian jelas-jelas bentuk
apresiasi yang dikemas untuk memberikan semangat dan dorongan secara tidak
langsung untuk melakukan hal yang lebih baik lagi dari sebelumnya, pujian tidak
hanya berlaku dalam mendidik anak-anak yang memang harus banyak diberi motivasi
dalam bentuk pujian bahkan orang dewasa
saja pasti ingin dipuji juga. Dengan pujian akan menumbuhkan rasa percaya diri atas
kemampuan yang kita miliki.
Kita ketahui pujian
selalu berhubngan erat dengan Mr. Kritik, jika kita disuruh memilih pujian dan
kritikan, pasti banyak orang akan memilih pujian. Terkadang kritikan juga
sangat diperlukan dalam kehidupan kita selain pujian. Dimanapun kita berada , yang namanya kritikan maupun pujian pasti
dan dan tak akan lepas menghampiri kita.
Ada sebuah cerita yang
saya baca ketika googling Ini kisah nyata tentang seorang penyanyi terkenal di Eropa, wanita bersuara
bagus. Dia bersuamikan seorang pemusik dan seorang pengarang lagu. Begitu pandainya
sang suami ini tentang lagu, nada, birama dan hal lain di bidang musik,
sehingga dia selalu menemukan apa yang harus dikoreksi ketika istrinya
menyanyi.
Kalau istrinya
menyanyi, selalu saja ada komentar dan kritik seperti; bagian depan kurang
tinggi. Lain kali dia berkata, bagian ini kurang pelan. Kali lain dia mengkritik,
bagian akhir harusnya "kres", naik sedikit. Selalu saja ada komentar
pedas yang dia lontarkan kalau istrinya menyanyi dan bersenandung. Akhirnya
wanita itu malas menyanyi.
Dia mengambil
keputusan, “Wah, tidak usah menyanyi saja , jika semua salah. Malah kadang
menjadi pertengkaran”. Singkat cerita, karena suatu musibah, sang suami
meninggal dan lama setelah itu si wanita menikah lagi dengan seorang tukang
ledeng. Tukang ledeng ini tidak tahu menahu soal musil. Yang ia tau istrinya
bersuara bagus dan dia selalu memuji istrinya kalau bernyanyi. Suatu ketika
istrinya bertanya, “ Pa, bagaimana laguku?” dia menjawab antusias, “ Ma, saya
ingin cepat pulang karena mau mendengar engkau menyanyi”.
Lain kali dia
berkata, "Ma, kalau saya tidak menikah dengan engkau, mungkin saya sudah
tuli karena bunyi dentuman, bunyi gergaji, bunyi cericit drat pipa ledeng,
gesekan pipa ledeng dan bunyi pipa lainnya yang saya dengar sepanjang hari
kalau saya bekerja. Sebelum saya menikah denganmu, saya sering mimpi dan
terngiang-ngiang suara gergaji yang tidak mengenakkan itu ketika tidur. Sekarang
setelah menikah dan sering mendengar engkau bernyanyi lagumulah yang
terngiang-ngiang”.
Istrinya sangat
bersukacita, tersanjung. Hal itu membuat dia gemar bernyanyi, bernyanyi dan
bernyanyi. Mandi dia bernyanyi, masak dia bernyanyi dan tanpa disadarinya dia
berlatih, berlatih dan berlatih. Suaminya mendorong hingga dia mulai rekaman
dan mengeluarkan kaset. Volume pertama ternyata disambut baik oleh masyarakat. Wanita
itu akhirnya menjadi penyanyi terkenal, dan ia terkenal bukan pada saat
suaminya ahli musik, tetapi saat suaminya seorang tukang ledeng, yang dengan
setia memberinya pujian ketika dia bernyanyi.
Bagaimana pendapat
para pembaca dengan kisah ini? Bukankah dengan pujian wanita tersebut merasa
percaya diri dan mendapat sambutan yang hangat dengan kemampuan yang ia miliki,
hingga ia bisa melakukan rekaman dan menjadi penyanyi terkenal. Tetapi kita juga harus memperhatikan
isi pujian yang akan kita lontarkan, pujian juga akan berdampak negatif
terhadap orang yang kita puji. Apakah kita harus memberi kritik?
Kritik juga sangat
dibutuhkan, jika selamanya orang dipuji dan tak pernah dikritik, ia tidak akan
sadar untuk belajar memperbaiki diri dari kekurangan yang ada pada dirinya. Tetapi
harus diperhatikan juga sebaik apapun kita mengkritik dengan tujuan yang baik,
jika penyampaiannya salah atau tidak baik, orang yang dikritik tidak akan
menyadari kekurangannya, lalu masalah timing, jika kita ingin memberikan
kritik ataupun pujian, kita harus harus memperhatikan kondisi yang akan kita
kritik atau dipuji. Jika ia dalam keadaan yang down, janganlah dikritik, tapi
pujilah walaupun ia mempunyai kekurangan. Setidaknya itu akan memberikan
dukungan dan motivasi memperbaiki kekurangannya, karena kritikan akan tambah
melukai dirinya.
Sebuah pujian sama
baiknya dan juga sama buruknya, oleh sebab itu kita harus bijak dalam memberi
pujian. Oleh karena itu mari kita mulai dengan memberi pujian dan positive
thingking sebelum memberi sebuah kritikan. Karena pujian akan menanamkan citra
positif dan sesuatu yang sangat patut untuk diusahakan.
Jika bisa membangun dengan pujian, kenapa harus
menghancurkan dengan kritikan?
by: Erika hime~
Assalammualaikum.....
BalasHapusBagi Ukhty,bila ingin Mendapatkan PageView/Total Tayangan Laman lebih banyak lagi,silahkan Ukhty Kunjungi dan baca Ketentuannya di:http://www.semuatentangislam.org/p/partnership-link.html
Blog Ukhty ini akan saya pasang di Menu Bar dengan Judul Partner Us..............
Wassalammualaikum.................
Salam Ukhuwah Fillah.........
"Pujian harus diberikan dgn bijak"
BalasHapusSepatuu (Spakat dan stuju) :D
Jgn sampai kalo pujian yg berlebihan membuat teman kita jadi gila pujian (riya)
Sebab sy juga pernah membaca hadits yg katanya jika kita memuji teman itu sama saja memenggal lehernya. Hmm...
Mungkin erika san lebih tau maksud hadits ini >___<
maaf mba riwayat siapa yah.. sya tak pernah dgar takut dho'if
Hapusya kmbali pada kalimat awal mba tadi "pujian harus diberikan dgan bijak" itu pasti. intinya kita juga harus liat timingnya jga mba ga asal pujikan...
Shahih Bukhari.
HapusBisa liad haditsnya dsni :
http://rumaysho.com/belajar-islam/akhlak/3563-bahaya-memuji-orang-lain-dan-gila-pujian.html
Eh iya, ada tugas tulisan berantai dariku yaa...
BalasHapusIni linknya : http://imajinasi-hari.blogspot.com/2012/06/tulisan-berantai-topsy-kretts.html
iya mba ok
Hapus