Sebuah Penantian

Saat pandangan ini lurus tak menentu
Hanya ada kata menanti,dalam benakku
Tapi untuk apa, ku tak tau.......
Untuk apa menanti
Jika dirimu mengobral cinta kepada yang lain
Namun,hanya dirimu yang masih ada di dalam hatiku paling dalam.
Tak akan ku biarkan kata “menanti “ membayangi hidupku
Karena ada diri-Nya yang selalu mendampingiku,
Saat ku sedih dan tertawa
Karena diri-Nya yang selalu mendengarkanku,
Saat kubercerita di sepertiga malam-Nya
Karena diri-Nya yang selalu ada untukku
Sampai puncak yang sepi dan tak dapat kugapai dengan tanganku
Hanya diri-Nya lah yang kunanti bukan dirimu.


19 Januari 2010

Saat nyanyian cintamu untukku,,

Saat nyanyian cintamu untukku,,

Ku dengar begitu merdu suaramu

Hingga dada ini terasa bergetar

Tiap malam ku selalu mendengarkannya.

Nyanyian cintamu,

Nyanyian kasih sayangmu

Untukku

Jika malam ini ku tak mendengar suaramu

Seakan hati ini gundah tak berdaya

Mengharap kau bernyanyi untukku

Dan hanya untukku,

11 Oktober 2010

Haramkah aku mencintainya ya Allah,

Rasa apa yang telah aku miliki,


Mengapa jantung yang terasa bergetar,


Dan fikiran tak karuan membuat air mata ini menetes


Dosa apa diriku ya Allah?


Rasanya aku tak sanggup akan semua ini,


Dapatkah aku bertahan dalam haru biru rasa saat ini








Mengapa tak kunjung reda debaran jantungku ini,


Apakah ada yang salah?


Apakah ada penyakit dalam tubuhku


Ataukah….


Yah aku tak dapat memahaminya,


Akankah ini cinta yang pada hambamu ya Allah


Haramkah aku memilkinya?








Jogjakarta,27 Desember 2010

Berharap dalam anganku

Tak jauh langit yang telihat menguapkan apa isi hatinya
Yang sedang gundah,
Seakan gumpalan uapnya ingin menumpahkan segala rasa
Yang sedang bimbang,
Dan akan bimbang
Apakah yang sedang terjadi akannya
Berlalu dan tak tau apa yang harus dilakukan
Seolah akan berakhir esok hari
Jauh kah dia dengan pujaan hatinya,
Hingga rasa yang ia punya tak bisa berucap
Malu kah dia akan cintanya
Sehingga salam yang tersusun rapi tak tersamapaikan
Apakah saja takdir tak menghendakinya
Akan suatu niatnya


Jogjakarta,27 Juni 2010

JIKA

Jika aku bisa berteriak, aku ingin rasanya teriak

Mengeluarkan seluruh gundah

Yang bersarang dalam hati dan akalku

Tapi, aku tak sanggup untuk melakukannya..

Seakan ada sesuatu yang membungkam mulutku.

Jika aku bisa lari dari kenyataan ini, ku ingin rasanya lari

Pergi dari lara yang dilukai

Yang membekas dalam ingatanku

Tapi, aku tak sanggup untuk melakukannya

Seakan ada sesuatu yang mengikat kakiku

Jika aku bisa tertawa, aku ingin rasanya tertawa

Melepas beban yang ada

Yang sangat menyesakkan nafasku

Sehingga tak bebasnya aku bernafas

Menjalani hidup ini...

Samarinda, 23 April 2010 erika hime_dalam heningnya malam

Akhwat sejati

seorang gadis kecil bertanya kepada ayahnya, '' abi ceritakan pada ku tentang akhwat sejati?''
sang ayah pun menoleh dan kembali kemudian tersenyum. anakku...seorang akhwat sejati bukanlah
di lihat dari kecantikkan paras wajahnya,tetapi di lihat dari kecantikan hati yg ada di baliknya.


akhwat sejati....bikanlah di lihat dari bentuk tubuhnya,tetapi di lihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.